knalpot motor

Yuk Simak Tips Memilih Knalpot Motor Racing yang Bagus

Jenis knalpot memang sangat bervariasi di pasaran. Salah satu yang terlaris adalah knalpot motor racing. Tipe knalpot atau exhaust satu ini juga bervariasi dengan aneka merek tertentu. Bagi yang ingin memilih jenis exhaust racing, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu efek peformanya bagi kendaraan pasca instalasi.

Selain itu, Anda juga harus mengenali bagaimana standar saluran buang ini untuk berbagai tipe kendaraan. Tujuannya agar ketika modifikasi dilakukan, hasil akhirnya tidak mengecewakan dan motor akan tampak semakin gagah. Ini dia tips selengkapnya jika ingin memilih knalpot motor racing yang bagus.

Tips Memilih Knalpot Motor Racing yang Bagus

Perburuan knalpot racing memang selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadikan market untuk modifikasi kendaraan masih menggeliat di Indonesia. Jika ingin memilih jenis racing, berikut beberapa tipsnya.

  1. Pilih yang Berbahan Titanium

Yang paling utama adalah pemilihan bahannya. Sebaiknya cari knalpot racing yang berbahan titanium atau stainless steel. Kedua bahan tersebut memiliki kelebihan dari segi keawetan. Bahan tersebut dikenal tidak mudah rusak serta bobot keseluruhannya tidak begitu berat.

Untuk urusan ketahanan suhu, titanium juga tahan terhadap suhu panas. Bahan tersebut tidak mudah memuai sehingga pada akhirnya potensi untuk cepat berkarat akan berkurang.

Viral :   Peralatan Wajib saat Touring dengan Sepeda Motor

Anda bisa memilih bahan galvanis, tetapi jenis bahan ini dikenal rawan kerusakan serta lebih cepat keropos dan berkarat, walaupun dari segi harga lebih terjangkau.

  1. Pastikan Suara Knalpot Bulat

Knalpot sangat berhubungan dengan suara. Untuk jenis racing, sebaiknya cari yang suaranya bulat dan tidak pecah. Suara dengan karakter yang sedikit nge-bass inilah yang akan membuat peformanya ketika digeber tidak mengganggu.

Suara tersebut juga dinilai enak didengar. Jadi walaupun menggunakan tipe racing, Anda masih tetap bisa bergaya tanpa mengganggu lingkungan sekitar. Jika memilih komponen satu ini dengan suara yang berisik dan pecah, indikasi knalpot KW atau abal-abal bisa saja terjadi.

  1. Kualitas Warnanya Cemerlang

Selain bahan, Anda juga bisa mengecek tampilan terutama warnanya. Warna knalpot yang cemerlang, tidak luntur, serta jauh dari kata kusam mengindikasikan bahwa komponen tersebut baru. Hal ini juga berguna untuk memaksimalkan tampilan kendaraan Anda.

Ada knalpot yang bagian luarnya menimbulkan pantlan efek pelangi. Hal tersebut sah-sah saja dipilih, tergantung dari selera Anda. Pastikan pemilihan produknya tepat dan pilih komponen yang luarnya mulus, tanpa cacat untuk memaksimalkan peforma kendaraan kesayangan Anda.

  1. Pilih dari Brand Berkualitas

Pilihlah knalpot motor racing dari brand yang berkualitas. Setidaknya hal ini akan mencegah Anda dari penggunaan komponen abal-abal. Hindari memilih spare part modifikasi apapun itu dengan kualitas KW. Memang harga awalnya lebih mahal, tetapi harga tersebut akan menjamin kualitasnya.

Viral :   Cara Mudah agar Sepeda Motor Aman dari Pencurian

Merk exhaust yang lebih murah hanya mengandalkan kemiripan tampilannya saja. Untuk urusan kualitas belum benar-benar teruji. Dikhawatirkan akan berpengaruh ke peforma kendaraan, terutama mesin motor Anda.

  1. Pastikan Sudah Riset Ukuran Leher

Selanjutnya adalah pastikan Anda sudah melakukan riset ukuran leher. Ukuran leher komponen satu ini biasanya dipilih yang lebih besar. Hal ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ukuran leher yang kecil. Aliran pembuangan gas sisanya lebih lancar jika menggunakan knalpot leher besar.

Sementara jika ukuran lehernya kecil, permasalahan pada aliran pembuangan gas akan terjadi. Motor akan menurun peformanya terutama pada bagian mesinnya. Kemungkinan paling buruknya adalah adanya brebet atau macet ketika kuda besi Anda dijalankan.

Selain tips memilih knalpot motor racing di atas, pastikan juga peforma exhaust ini tidak mengeluarkan asap berlebih. Hal ini akan menimbulkan polusi udara serta dikhawatirkan membuat kendaraan menjadi tidak maksimal peformanya.