Tips dalam Memilih Oli Motor yang Tahan Panas

Motor yang sudah berumur atau dipakai dalam jangka waktu yang lama biasanya lebih cepat panas atau disebut dengan overheat. Untuk menghindari hal itu, Anda perlu memilih oli yang tepat, yaitu oli motor yang tahan panas.

Oli motor ada banyak jenisnya, yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berdasarkan bahan pembuatannya, ada oli mineral, oli sintetis, dan oli semi sintetis.

Fungsi oli antara lain untuk mengurangi gesekan, mengendalikan kotoran, atau sebagai pendingin.

Karena begitu pentingnya fungsi oli, yaitu untuk memperpanjang umur dan kualitas mesin motor, maka oli harus rutin diganti. Dengan begitu, kualitas oli akan tetap terjaga dan mesin motor akan terawat juga awet dan tahan lama.

Tips dalam Memilih Oli Motor

Biasanya, pemilik motor akan mempertimbangkan banyak hal sebelum memilih oli, termasuk ketika memilih jenis oli motor yang tahan panas. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih oli motor.

  1. Pilih Sesuai Jenis Motor yang Digunakan

Pertama, perhatikan jenis motor Anda karena berbeda jenis sepeda motor, berbeda pula oli yang digunakan.

Secara umum, ada tiga jenis motor yang sering digunakan orang Indonesia, yaitu motor sport, motor bebek, dan motor matic.

Viral :   BF Goodrich Motor Listrik

Jenis motor sport dan motor bebek biasanya menggunakan kopling basah yang terendam oli. Sementara itu, sepeda motor matic pada umumnya menggunakan kopling kering yang tidak terendam oli.

Hal yang perlu diperhatikan saat memilih oli yaitu kode JASO-nya (Japanese Automotive Standard Organization). Gunakan oli dengan kode JASO MA untuk motor kopling basah dan JASO MB untuk motor kopling kering.

  1. Sesuaikan Tingkat API dengan Jenis Pemakaian

Tips selanjutnya dalam memilih jenis oli motor yang tahan panas dan berkualitas bisa dilihat dari kode API (American Petroleum Institute).

Hal ini berkaitan dengan jenis pemakaian motor, apakah motor hanya digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau untuk  melakukan perjalanan jauh dengan kinerja yang cukup berat.

Untuk motor dengan pemakaian normal, Anda bisa memilih kode API SA sampai API SE. Sedangkan untuk pemakaian motor atau kinerja mesin yang cukup berat, sebaiknya pilih kode API bertanda abjad besar.

  1. Pilih Oli dengan Tingkat Keenceran yang Tepat

Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan tingkat keenceran oli dengan kondisi lingkungan. Skala keenceran oli dibuat oleh SAE (The Society of Automotive Engineering) dan ditulis menggunakan kode tertentu.

Untuk motor yang digunakan pada dataran tinggi dan suhu dingin, sebaiknya pilih oli yang lebih encer, dengan kode SAE 10W-30 atau SAE 15W-50.

Viral :   Yamaha XSR 155: Review Spesifikasi & Harga Edisi 2023

Sebaliknya, jika motor Anda lebih banyak digunakan pada lingkungan bersuhu panas, gunakan oli dengan kode SAE 15W-40 atau SAE 20W-40.

Penyebab Mesin Motor Cepat Panas

Memilih oli motor yang tahan panas tidak semudah yang dibayangkan karena pada kenyataannya, masih banyak pemilik sepeda motor yang bingung menentukan pilihan terbaik.

Berbicara mengenai oli motor, Anda pasti juga penasaran mengapa mesin motor bisa cepat panas atau mengalami overheat. Berikut ini jawabannya.

  • Kondisi oli di dalam mesin sudah tidak layak karena Anda belum atau telat melakukan penggantian oli.
  • Terjadi kerusakan pada kipas pendingin mesin motor.
  • Ada masalah pada sensor suhu yang disebut ETC (Engine Coolant Temperature).
  • Jenis oli yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi motor.
  • Aktivitas/kinerja motor yang berat seperti membawa beban dan perjalanan jauh.

Nah, itulah beberapa tips dalam memilih jenis oli motor yang tahan panas dan sesuai dengan kebutuhan motor Anda. Dalam hal ini, Anda bisa berkonsultasi dengan teknisi motor yang lebih berpengalaman untuk memilih jenis dan merek oli yang tepat.