Menilik Air Suspension Bus – Mekanisme dan Perawatan

Bukan hal baru bila menjumpai bus  dengan teknologi suspensi udara atau air suspension. Perkembangan ini telah terjadi cukup lama, terutama setelah kemunculan chassis kelas premium semacam Hino RN, Mercendes-Benz OH1626, OH 1830, dan OH 1836. Air suspension bus dinilai lebih memberi rasa nyaman.

Bukan hanya bus, kendaraan lain seperti truk dan traier pun turut menyematkan suspensi udara ini karena memang menawarkan kenyamanan lebih priam dibanding suspensi pendahulunya.

Air Suspension Adalah?

Dalam bahasa Indonesia, air suspension disebut suspensi udara, yakni sistem suspensi atau peredam getaran pada kendaraan bermesin dengan memanfaatkan tekanan udara sebagai suspensinya.

Suspensi udara memiliki dua varian, yakni suspensi silinder dan tipe balon. Dibandingkan suspensi silinder, tipe balon mampu meredam guncangan sehingga terasa lebih empuk dan mantap. Jika di Indonesia, jenis kendaraan besar seperti trailer jenis tanker atau kontainer yang mengusung varian tipe balon ini.

Konfigurasi atau jumlah balon pada tiap kendaraan tidak melulu sama. Namun, pada umumnya, air suspension bus di Indonesia memiliki konfigurasi 2 balon karet di axle depan dan 4 buah di axle belakang.

Ditemukan Pertama Kali Pada Tahun 1958

Suspensi udara diperkenalkan pertama kali pada tahun 1958 oleh General Motors (GM) yang kala itu disematkan pada badan bus. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, bukan hanya bus, mobil dan trailer pun turut menikmati hasil dari penemuan GM.

Viral :   Tips Membuat Food Truck Indonesia dengan Biaya Terbatas

Dengan hadirnya bantalan udara tersebut, tekanan angin menjadi lebih mudah diatur dengan menyesuaikan bobot dan tinggi kendaraan. Karena itulah air suspension kerap disebut sebagai komponen yang adjustable.

Suspensi udara yang diproduksi sesuai standar menawarkan tingkat kenyamanan dan stabilitas yang lebih bagi pengendara maupun penumpang. Perawatannya pun semakin mudah dibandingkan dengan suspensi konvensional.

Air suspension tidak membutuhkan pelumas untuk mengurangi kebisingan. Apabila terjadi kerusakan, maka pergantian pada balon udara sudah cukup, karena hanya balon udaralah komponen utama dari air suspension.

Mekanisme Air Suspension

Udara memiliki sifat dapat ditekan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pegas. Udara menjadi bagian dari suspensi bagi semua kendaraan di bagian ban sekaligus menjalankan fungsi pegas.

Fungsi dari ditekannya udara adalah sebagai suspensi pada bus, sehingga menghasilkan ketinggian maupun stabilitas yang dapat dikontrol secara otomatis oleh pengemudinya dalam keadaan perubahan bobot penumpang.

Artinya adalah dengan ada atau tidak adanya penumpang, bus akan tetap memiliki ketinggian dan stabilitas yang sama baiknya.

Viral :   5 Bus Surabaya Yang Mengangkut Penumpang Keliling Kota

Adapun sistem kerja dari air suspension bus adalah dimulai dari udara yang disuplai ke tabung melalui kompresor. Dari tabung tersebut akan dibagi lagi menggunakan selang udara bertekanan tinggi ke kaki-kaki melalui katup selenoid.

Sistem suspensi udara telah dibekali tombol indikator guna mengatur naik-turunnya air suspensi serta mengontrol persediaan udara yang ada di tabung. Pastikan sang tombol diposisikan di tempat yang mudah dijangkau oleh pengemudi.

Perawatan Air Suspension Bus

Pada dasarnya, suspensi udara bus tidak diperlukan perawatan khusus. Yang harus diperhatikan adalah tabung penampung air yang ada di kompresor. Anda harus membuang air tersebut secara rutin, lakukan setidaknya dalam kurun waktu seminggu sekali.

Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala pada karet balon dari suspensi udara ini. Pastikan karet selalu dalam kondisi laik, walau tidak rusak, karet tersebut harus diganti dalam kurun waktu tiga tahun setelah pemasangan. Sangat berbahaya apabila karet mengalami keretakan hingga berakibat kebocoran.

Tabung air suspension bus juga tidak perlu perhatian khusus. Cukup diperbaiki dengan mengganti seal tabung apabila suspensi mengalami kebocoran. Pergantian pada balon di salah satu sisi tidak memakan waktu terlalu lama, yakni sekitar 30 menit saja.