Ban motor FDR

Tips Mengganti Ban Motor FDR yang Benar

Ban merupakan satu dari banyak komponen yang berfungsi sangat vital pada kendaraan. Di Indonesia, salah satu merek ban yang direkomendasikan untuk motor adalah FDR.  Ban motor FDR merupakan produk asli Indonesia yang dibuat oleh PT Suryaraya Rebberindo, yang termasuk dalam grup Astra.

Beban dari seluruh kendaraan dan penumpang tertumpu pada ban sehingga kestabilan dan performa ban sangat penting. Untuk itu, selain memilih ban yang paling tepat, Anda juga perlu tahu cara mengganti ban motor agar tetap stabil sehingga Anda bisa berkendara dengan nyaman.

Kapan Ban Motor Harus Diganti?

Pada dasarnya, tidak ada aturan yang baku kapan ban harus diganti. Namun, ada yang menyarankan untuk mengganti ban apabila jarak tempuh motor sudah mencapai 12.000 km untuk ban depan dan 10.000 km untuk ban belakang.

Namun, jarak tempuh ini bukan satu-satunya indikator untuk mengganti ban. Ada beberapa tanda lain yang mudah dikenali untuk menentukan kapan ban harus diganti.

  • Ban Kempis Sendiri

Ban yang kempis padahal tidak bocor bisa jadi disebabkan adanya retak-retak pada sisi samping atau bahkan sobek. Jika sudah begini, biasanya ban tidak bisa ditambal dan harus diganti.

  • Terdapat Benjolan pada Ban

Benjolan timbul akibat benturan yang sangat keras atau karena tekanan anginnya kurang sehingga struktur ban menjadi rusak. Jika ban benjol, bergelombang, atau kembung, segera ganti karena sewaktu-waktu bisa meletus.

  • Getaran Berlebihan pada Stang

Anda pasti bisa membedakan getaran pada stang akibat jalan rusak dan yang disebabkan oleh ban. Biasanya, getaran ditimbulkan oleh ketidakseimbangan pada ban.

  • Ban Tipis (Aus)

Pada setiap ban, umumnya terdapat indikator TWI (Tread Wear Indikator) untuk menentukan batas maksimum keausan, biasanya berupa lambang segitiga pada dinding samping ban. Jika permukaan telapak ban sudah sampai pada lambang tersebut, ban harus diganti.

Viral :   Tips Merawat Tameng Knalpot Agar Tidak Mudah Berkarat

Cara di atas tergolong sulit bagi orang awam. Untungnya, pada ban motor FDR, terdapat teknologi Progressive TWI berupa kode unik yang memudahkan Anda mengetahui tingkat keausan ban.

Caranya dengan melihat tiga lubang yang berbeda kedalamannya dengan keterangan 25%, 50%, dan 75% di telapak ban. Seiring pemakaian ban, lubang itu akan hilang sesuai tingkat keausan. Jika lubang 75% (lubang terdalam) sudah hilang, ban tersebut harus diganti.

Tips Mengganti Ban Motor FDR yang Benar

Ketika harus mengganti ban, perhatikan velg, ukuran ban, serta pemakaian motor. Jika motor digunakan setiap hari, jangan memilih ban dengan kompon lunak karena lebih cepat aus. Ban ini bisanya digunakan untuk motor balap yang membutuhkan daya cengkeram yang lebih kuat ke aspal.

Viral :   Cara Bayar Pajak Kendaraan Melalui E Samsat Jakarta

Ban juga harus sesuai dengan velg yang digunakan. Velg dengan jari-jari tidak cocok untuk digunakan pada ban tubeless.

Cara paling praktis untuk mengganti ban adalah dengan membawanya ke bengkel. Namun, jika harus mengerjakan sendiri, produsen ban motor FRD memberikan tips dan trik yang bisa dicoba, yaitu:

  • Gunakan alat yang bisa merusak ban maupun velg;
  • Harus dipastikan pelek sejajar dengan rim line sangat terpasang;
  • Pastikan arah putaran ban sesuai dengan petunjuk yang ada pada ban;
  • Cek tekanan angin sesuai dengan standar yang tertera pada ban;
  • Jika menggunakan ban dalam, sesuaikan ukurannya dengan ukuran ban luar;
  • Pastikan tidak ada benda asing yang dapat menyebabkan ban bocor;
  • Gunakan ring tape untuk menghindari ban dalam tertusuk spoke pelek;
  • Pastikan posisi pentil tepat sehingga tidak rusak;
  • Kencangkan mur pada ban dalam seperlunya.

Setelah penggantian ban motor FDR selesai dilakukan, posisi ban harus disejajarkan kembali dengan antara ban depan dan belakang untuk menghindari motor oleng pada saat dikendarai. Perhatikan juga bahwa tekanan ban harus antara 28-30 psi.