Cara Memilih Jaket Anti Air untuk para Pemotor

Cara Memilih Jaket Anti Air untuk para Pemotor – Anda yang sehari-hari mengandalkan sepeda motor untuk kebutuhan mobilitas tentu harus melengkapi diri dengan pakaian dan perlengkapan pelindung yang memadai. Selain helm, jaket anti air juga wajib Anda miliki, apalagi di musim hujan.

Jaket waterproof ini juga menjadi item wajib bagi Anda yang memiliki hobi touring. Dengan menyiapkan jaket waterproof, perjalanan Anda tidak perlu terhambat, meskipun cuaca sedang hujan.

Baik untuk keperluan sehari-hari maupun touring, Anda pasti menginginkan jaket yagn berkualitas. Meskipun sama-sama bersifat waterproof, nyatanya di pasaran, terdapat beragam pilihan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk membantu Anda memilih jaket waterproof yang paling sesuai, simak tips di bawah ini.

Cara Memilih Jaket Anti Air untuk para Pemotor

Mengingat fungsinya yang sangat penting untuk melindungi tubuh Anda selama mengendarai motor, tentu Anda tidak boleh sembarangan memilih jaket waterproof. Anda harus benar-benar mengecek apakah jaket tersebut benar-benar bersifat anti air atau tidak. Untuk itu, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan ketika memilihnya.

  • Bahan Jaket

Bahan waterproof atau anti air banyak macamnya. Jadi, tanyakan lebih dahulu kepada penjual, bahan apa yang digunakan. Untuk bisa membedakannya, berikut sedikit ulasan tentang macam-macam bahan jaket waterproof yang ada di pasaran.

  1. Alpen Milky: bagian luarnya bersifat waterproof dan teksturnya halus, sedangkan bagian dalamnya dilapisi kain putih. Kain in mudah kering, tahan angin, ringan, dan tidak mudah robek.
  2. Despo: sejenis parasut, tetapi lebih halus dan tebal, termasuk jenis kain yang tahan angin (wind breaker), breathable (sirkulasi udara baik karena memiliki lapisan membran), ringan, menghangatkan tanpa membuat Anda gerah.
  3. Gore-tex: sering digunakan oleh brand jaket outdoor terkenal, meskipun tahan air, uap air tetap bisa keluar melalui miliaran lubang kecil yang terdapat pada kain, ringan, awet, cocok untuk segala cuaca.
  4. Parasut: paling banyak digunakan bahan untuk membuat jaket anti air, terdiri dari banyak jenis, di antaranya parasut WP (standar), milky (terdapat coating putih di bagian dalam), dan ribstop (tebal, bermotif kotak pada bagian luar dan dalam).
  5. Honeycomb: berciri khas memiliki tekstur sarang tawon, hanya mampu menahan air jika hanya berupa cipratan ringan, misalnya gerimis, tetapi tidak untuk kondisi hujan lebat.
  6. Scoot Puma: tekstur mengilap dan licin, lebih tebal dari parasut, banyak digunakan sebagai pelapis, tidak mudah kusut, tahan angin.
  7. Taslan: terdiri dari taslan bening (coating berwarna bening), taslan milky (coating putih susu, menyerap keringat), taslan baloon (coating balon, ringan, tetapi panas).
Viral :   Tips Bikin Motor Custom agar Semakin Keren

 

  • Detail Jaket

Detail jaket juga perlu diperhatikan karena akan memengaruhi kualitas dan kenyamanan. Cek bagian ritsleting apakah kondisinya baik, bisa tertutup rapat sehingga mencegah air merembes ke dalam. Lalu, periksa juga kondisi sakunya. Pilih jaket dengan jumlah sedikit karena tidak terlalu dibutuhkan dan agar tetap nyaman dipakai.

  • Ukuran Jaket

Jaket yang terlalu longgar ataupun terlalu ketat sudah pasti membuat Anda tidak nyaman. Apalagi jika jaket anti air ini akan digunakan untuk touring yang memakan waktu lama, tentu kenyamanan harus sangat diperhatikan. Jadi, pilih ukuran yang pas dengan tubuh, tetapi Anda tetap leluasa bergerak.

  • Merek Jaket

Bagaimanapun, sebuah merek akan menjadi terkenal karena kualitasnya. Jadi, pertimbangkan juga merek jaket yang akan dipilih. Tentu saja, Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan dan bujet yang dimiliki karena makin bagus sebuah jaket, harganya pasti makin mahal.

Viral :   Cara Memblokir STNK Mobil Yang Sudah Dijual

Setelah mendapatkan jaket yang paling sesuai, perhatikan juga perawatannya. Sebaiknya, jaket anti air dicuci secara manual dengan cara direndam dalam campuran air dan deterjen cair, gosok dengan sikat halus, lalu bilas. Jika menggunakan mesin, pilih mode delicate/handwash, dan jangan dikeringkan dengan mesin.