Menilik Perbedaan Aki Kering dan Basah

Salah satu komponen paling penting dalam motor maupun mobil adalah aki. Aki yang bermanfaat di bidang kelistrikan kendaraan ini memiliki dua macam, yaitu basah dan kering. Perbedaan aki kering dan basah umumnya bisa diidentifikasi dengan mudah. Pengguna kendaraan biasanya memilihnya sesuai kebutuhan.

Kedua jenis aki ini pada dasarnya sama-sama menggunakan cairan elektroda. Walaupun memiliki beberapa kesamaan, sebenarnya jika ditelisik lebih mendalam, terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Nah, berikut beberapa perbedaan aki kering dan basah yang akan diulas lebih lanjut.

Beberapa Perbedaan Aki Kering dan Basah

Untuk lebih mudah membedakan antara aki kering dan basah, ada beberapa hal yang perlu diketahui dengan lebih lengkap. Tentu saja perbedaan ini dapat menjadi referensi dan tambahan informasi bagi Anda dalam menentukan pilihan.

Perbedaan yang utama terletak pada cairan yang digunakan. Pada dasarnya, cairan aki kering dan basah sama-sama menggunakan jenis elektroda. Walaupun demikian, cairan aki kering lebih berbentuk gel. Sementara untuk aki basah memiliki tekstur yang encer, bahkan mirip sekali dengan air.

Jika Anda menggunakan aki basah, pastikan untuk selalu mengecek cairannya agar tidak sampai habis. Tambahkanlah air sesuai dengan batas yang dianjurkan dan tidak melebihi batas agar peforma komponen satu ini semakin awet.

Viral :   Mengenal Oli Power Steering Pastikan untuk Tidak Telat Menggantinya

Selain soal cairan, ada beberapa hal lain yang juga perlu diketahui seputar aki kering dan basah sehingga Anda bisa memahami perbedaan perbedaan aki kering dan basah dengan lebih baik. Untuk itu, kedua jenis aki ini akan dibahas satu per satu.

  1. Aki Basah

Jenis aki basah biasanya menggunakan tempat yang semi transparan. Tujuan penggunaan tempat ini agar pengguna bisa lebih mudah dalam memantau kadar air aki. Air aki umumnya disebut air zuur. Cairan tersebut berguna sebagai perendam.

Cell-cell yang ada di bagian bawah air kemudian direndam dengan cairan tersebut. Air aki harus merendam secara sempurna cell-cell yang ada dalam spare part tersebut. Apabila berkurang, penyimpanan arus akan mengalami masalah. Oksidasi pun akan terjadi dan pada akhirnya lempeng cell mengalami pengaratan.

Aki berfungsi dalam bidang kelistrikan di dalam sebuah kendaraan. Bayangkan apabila lempeng cell mengalami masalah. Akhirnya motor atau mobil akan sulit distarter. Sebainya cek tiap bulan untuk kondisi kadar airnya.

Berbicara mengenai kadar air, Anda harus paham bedanya air destilasi dan air zuur pada aki basah. Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan tersebut, Anda dapat melihat tabel berikut ini.

Jenis Air Deskripsi
Air Destilasi ·         Air dari pemisahan bahan kimia berdasarkan penguapan.

·         Uap air yang terbentuk ini nantinya akan berubah mencari cairan.

·         Untuk membedakannya, lihat warna tutup botol.

Air Zuur ·         Air aki keras.

·         Air yang diisi ketika pertama kali aki kosong

·         Memiliki elektrolit asam sulfat untuk menghantarkan arus listrik..

 

  1. Aki Kering

Setelah membahas aki basah, untuk lebih jelas mengenai perbedaannya, Anda juga harus tahu apa itu aki kering. Aki kering berbeda dengan aki basah dari bentuk cairan. Jenis spare part ini merupakan hasil pengembangan dari model basah.

Wadahnya berbeda dengan model aki basah, yaitu didesain dengan rangka solid dan gelap. Selain itu, pengguna tidak bisa melihat cairan dari luar. Lubang-lubang pengisiannya juga tidak terdapat pada aki kering.

Jeroan di dalam jenis aki ini berbentuk gel. Tingkat penguapannya sangat kecil sehingga volume gel lebih terjaga. Kelebihannya tentu dari segi perawatannya. Anda tidak perlu repot mengganti cairan, cukup menggunakannya saja. Tidak heran jika saat ini banyak pengendara yang lebih menyukai jenis aki kering.

Perbedaan aki kering dan basah di atas tentu sangat penting untuk diketahui. Bagaimana, jenis aki apakah yang ingin Anda gunakan? Pastikan jeni aki disesuaikan dengan kondisi kendaraan Anda agar penggunaanya tepat.