Beginilah Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Bekas yang Paling Benar

Sangat penting untuk mencari contoh kwitansi jual beli mobil bekas bagi transaksi jual beli mobil bekas. Pasalnya kwitansi merupakan surat bukti terjadinya transaksi jual beli yang sudah dilakukan kedua belah pihak. Meskipun hanya berupa lembaran kertas saja, tapi kwitansi ini merupakan salah satu syarat transaksi yang dilakukan legal di mata hukum.

Hal tersebut sangat penting jika nantinya transaksi yang sudah dilakukan ternyata bermasalah. Kwitansi bisa dijadikan alat bukti jika pernah melakukan transaksi. Apalagi yang diperjual belikan adalah mobil bekas. Butuh ketelitian lebih dalam melakukan transaksi supaya tidak mengalami kerugian.

Beginilah Contoh Kwitansi Jual Beli Mobil Bekas yang Paling Benar

Contoh kwitansi jual beli mobil bekas ini sangatlah penting untuk diketahui. Terutama bagi yang belum pernah melakukan transaksi jual beli mobil sebelumnya.

Sebenarnya, lembar kwitansi mudah untuk didapatkan di toko alat tulis ataupun tempat foto copy. Namun, untuk format pengisiannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut ini.

Format Kwitansi Jual Beli Mobil Bekas

Dalam memilih mobil bekas, tentu perlu memperhatikan kondisi mobil itu sendiri. Selain itu, perlu diperhatikan juga dokumen-dokumen mobil termasuk dokumen mengenai transaksi jual belinnya.

Viral :   Mengenal Oli Power Steering Pastikan untuk Tidak Telat Menggantinya

Karenanya, sangat penting untuk tahu format penulisan kwitansi yang benar seperti cara pengisian kolom pada kwitansi. Untuk itu perhatikan contoh kwitansi jual beli mobil bekas yang berikut ini.

Pertama adalah pengisian pada kolom “No”. Kolom ini tidak wajib diisi jika proses transaksi dilakukan oleh perorangan. Kolom ini biasanya diisi jika transaksi dilakukan dengan dealer resmi. Biasanya nomor yang dituliskan adalah nomor penjualan yang dibutuhkan untuk arsip laporan bulanan.

Kedua adalah kolom “telah diterima dari”. Kolom ini harus diisikan dengan nama lengkap pembeli yang sesuai dengan kartu identitas seperti KTP, SIM atau paspor.

Hal tersebut diperlukan untuk memastikan tidak ada pemalsuan identitas yang nantinya akan membuat kerugian dalam transaksi. Pasalnya ada beberapa transaksi yang diawali dengan DP saja.

Ketiga adalah kolom “uang sejumlah”. Kolom ini harus diisi dengan nominal harga yang disepakati dalam transaksi. Perlu diperhatikan kalau kolom ini diisi dengan huruf kapital dan bukannya angka. Sebab nominal angka nantinya akan diisikan di kolom yang lainnya.

Keempat adalah kolom “untuk pembayaran”. Kolom ini harus diisikan dengan detail barang yang diperjual belikan. Karena yang diperjual belikan adalah mobil, maka detail yang harus dituliskan antara lain adalah merk, jenis, warna, tahun pembuatan mobil, nomor mesin dan nomor polisi.

Viral :   Kelebihan dan Kekurangan Ban Michelin Yang Perlu Diketahui

Kelima adalah kolom “tempat dan tanggal”. Kolom ini harus diisi dengan tempat dan tanggal transaksi dilakukan. Tempatnya berada di atas kolom tanda tangan di pojok kanan bawah. Keenam adalah kolom “terbilang Rp” yang harus diisi dengan nominal angka dari harga yang disepakati dalam transaksi.

Terakhir adalah kolom “tanda tangan”. Tapi sebelum mengisinya, kolom ini harus ditempeli materai 6000 terlebih dahulu supaya memiliki nilai hukum. Materai tersebut nantinya harus ditutupi dengan sebagian tanda tangan. Kemudian di bawah tanda tangan harus dituliskan nama penjual atau pemilik mobil.

Jika semua sudah diisi dengan benar, maka kwitansi tersebut sudah miliki nilai hukum dan sah sebagai bukti transaksi.

Namun, perlu diperhatikan dalam menulis kwitansi tersebut tidak boleh ada coretan karena koreksi. Sebab jika ada coretan, maka kwitansi tersebut tidak valid, meskipun sudah seperti contoh kwitansi jual beli mobil bekas yang tadi dituliskan.