Mengenal Jenis-Jenis dan Ukuran Bearing Mobil

Komponen mobil yang satu ini memiliki fungsi untuk menjaga agar poros tidak bergesekan secara langsung dengan bagian yang berputar, misalnya antara as dengan rumah roda. Dalam satu unit mobil, bisa digunakan lebih dari  satu jenis bearing. Berikut ulasan mengenai jenis dan ukuran bearing mobil yang perlu Anda ketahui.

Jenis-Jenis Bearing

Bearing dikenal juga dengan istilah bantalan atau laher. Selain untuk mengurangi gesekan, bearing juga berfungsi untuk menahan poros agar tetap berada di dudukannya. Di dunia otomotif, dikenal beberapa jenis bearing sebagai berikut.

  1. Roller Bearing

Roller bearing memiliki bentuk silinder, bekerja melalui kontak antara bagian dalam (inner race) dan bagian luar (outer race). Bearing tidak bertumpu pada satu titik sehingga kekuatan tumpuan bebannya lebih besar.

  1. Ball Bearing

Bentuknya sederhana, tetapi gerak putarnya sangat efektif sehingga paling banyak digunakan. Namun, ball bearing hanya digunakan untuk bagian mobil yang bebannya relatif ringan. Ball bearing mampu menanggung beban putar atau beban tekan dari samping.

bearing mobil
silvhornautomotive.com
  1. Tapered Bearing

Tapered bearing umum digunakan pada teromol mobil. Berbentuk roller bearing yang terdiri dari dua bagian yang arahnya saling berseberangan, tapered bearing mampu menahan beban yang berasal dari dua arah tersebut.

  1. Magnetic Bearing

Magnetic bearing bekerja menggunakan medan magnet yang membuatnya terapung (levitation), tanpa bantalan logam. Tidak adanya kontak fisik atau gesekan membuat magnetic bearing mampu bekerja pada putaran yang tinggi, misalnya pada flywheel.

Viral :   8 Alarm Mobil Merk Premium beserta Harganya

Mengenal Kode dan Ukuran Bearing Mobil

Jika digunakan terus-menerus, suatu saat, bearing akan mengalami aus. Pada saat itulah Anda harus menggantinya. Untuk itu, para pemilik kendaraan perlu juga mengetahui cara membaca kode dan ukuran bearing.

Kode bearing terdiri dari kombinasi huruf dan angka yang masing-masing memiliki arti:

  • Digit ke-1: jenis bearing.
  • Digit ke-2: hubungan antara ukuran bore, diameter luar, dan ketebalan bearing.
  • Digit ke-3 dan ke-4: diameter bore (lubang yang ada di tengah bearing).
  • Beberapa digit terakhir: informasi tambahan.

Untuk dapat mengetahui jenis dan ukuran bearing, berikut tabel kode bearing dan artinya.

Urutan Kode Kode Bearing Artinya
Digit Pertama (Jenis) 1 Self aligning ball bearing
2 Spherical roller bering
3 Double-row angular contact ball bearing
4 Double-row ball bearing
5 Thrust ball bearing
6 Single-row deep groove ball bearing
7 Single-row angular contact bearing
8 Felt seal
32 Tapered roller bearing
N Cylindrical roller bearing
NU Cylindrical roller bearing, separable inner ring, no thrust load capacity
R Inch (non-metric) bearing
NN Double-row roller bearing
NA Needle roller bearing
BK Needle roller bearing with closed end
HK Needle roller bearing with opened end
CK CARB toroidal roller bearing
Q Needle roller and cage thrust assembly
J Four-point contact ball bearing
Digit Kedua (Ketahanan) 8 Extra thin section
  9 Very thin section
  0 Extra light
  1 Extra light thrust
  2 Light
  3 Medium
  4 Heavy
 
Digit Ketiga dan Keempat  (diamrter bore) 00 10 mm
  01 12 mm
  02 15 mm
  03 17 mm
  04 20 mm
  05 25 mm
  06 30 mm
  07 35 mm
  08 40 mm
 
Digit Terakhir (info tambahan) Z Single shielded (tutup pelat tunggal)
  ZZ Double shielded (tutup pelat ganda)
  RS Single sealed (tutup seal karet)
  2RS Double sealed (tutup seal karet ganda)
  V Single non-contact seal
  VV Double non-contact seal
  DDU Double contact seal
  NR Snap ring and groove
  M Brass Cage

 

ukuran bearing mobil
classicandsportscar.com

Untuk lebih jelasnya, ambil contoh bearing dengan kode 6203ZZ. Cara membacanya adalah:

  • Angka 6: jenis bearing adalah single-row deep groove ball bearing.
  • Angka 2: bearing memiliki ketahanan light alias ringan.
  • Angka 03: ukuran bore bearing adalah 17 mm.
  • Huruf ZZ: bearing memiliki double shielded atau tertutupi pelat ganda.

Selain mengetahui jenis dan ukuran bearing yang tak kalah penting adalah bahwa bearing bisa rusak, baik berkarat akibat banjir ataupun rusak/pecah akibat beban atau benturan. Untuk mencegahnya, lakukan perawatan dan pengecekan setiap 50 ribu km.