Yamaha Nouvo

Bekas dan masih Diburu, Ini Dia Alasan Memilih Yamaha Nouvo

Yamaha Nouvo merupakan salah satu cikal bakal skuter matik (skutik) yang saat ini sedang naik daun di Indonesia. Sebagai yang tertua, tentu teknologi di masa itu jika dibandingkan saat ini amat ketinggalan zaman.

Yamaha Nouvo

Namun, berkat kehadirannyalah, Yamaha pernah menjadi merek dengan penjualan nomor satu untuk urusan hal ini. Menjadi geng motor jadul membuat Nouvo saat ini masih dicari sebagai koleksi. Bukan tanpa alasan ketika ada kolektor yang berburu Nouvo. Jika ditanya alasannya, bukan karena mesinnya, karena urusan jantung pacunya ini dapat menggunakan suku cadang dari adik-adiknya. Alasannya adalah karena bodinya yang langka serta suku cadangnya pun memiliki harga yang cukup mahal untuk kelas skuter yang terbilang keberadaannya sudah modern ini.

Alasan Memilih Yamaha Nouvo

Pemburu motor-motor jadul pasti memiliki alasan untuk memilih suatu kendaraan. Entah karena bodinya, mesinnya atau memang hobi memiliki barang-barang lama. Untuk Nouvo sendiri, masih memiliki model hybrid, yaitu skuter tetapi kelas bebek. Unik, bukan?

Berkat Nouvo inilah, akhirnya banyak perusahaan otomotif melakukan inovasi hingga menghasilkan skutik sekarang.

  1. Ruang Bagasi Lega

Skutik yang memiliki ruang bagasi besar saat ini mulai menjadi tren. Tidak heran jika banyak lahir bongsor-bongsor baru. Namun, inovasi ini telah lama dimiliki sebelumnya oleh Nouvo dengan ruang bagasinya yang cukup besar dibanding generasi setelahnya.

Viral :   Aki Motor Baru Tapi Tidak Berfungsi

Kehadiran ruangan inilah yang ternyata menjadi salah satu alasan mengapa motor ini masih diburu tidak hanya oleh kolektor kaum tua namun juga anak-anak muda.

Tipe Nouvo yang paling banyak dicari yaitu keluaran tahun 2002 sampai 2004 dibandingkan tipe yang satunya. Motor yang lahir di tahun itu sering disebut dengan Nouvo lele dan banyak diburu karena modelnya yang tergolong unik.

  1. Desain Klasik Modern

Sebagai skuter awal Yamaha yang keluar di tahun 2002, Nouvo memiliki desain klasik dibandingkan dengan keluaran yang terbarunya. Namun, berkat model desainnya inilah yang malah membuatnya masih dicintai hingga saat ini terutama golongan tua.

Tren terdahulu yaitu banyak yang menggunakan motor bebek. Yamaha Nouvo lahir sebagai peralihan model bebek ke skutik.

Karena inilah, bagian dek tengahnya tidak rata dan menyerupai motor bebek. Namun, tetap mendapat sentuhan skuter dengan pijakannya yang bukan lagi seperti motor bebek. Desain yang seperti ini membuatnya tetap nyaman dikendarai dan memiliki model yang tetap modern.

Untuk skuter yang memiliki bagasi cukup besar, ternyata Nouvo memiliki ukuran yang pas untuk konsumennya, tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.

Viral :   Vespa GTS 300, Motor Unik Spek Menarik

Karena hal inilah, membuatnya mudah sekali jika akan melakukan modifikasi, sehingga cocok bagi mereka yang mencintai bidang ini. Selain itu, bahan untuk modifikasi pun terbilang cenderung masih murah.

  1. Suku Cadang yang Mudah Dicari

Sebagai motor jadul, suku cadang Yamaha Nouvo relatif mudah dicari keberadaannya. Jika komponen-komponen mesinnya mengalami kerusakan, bengkel resmi Yamaha masih banyak menjual suku cadangnya. Hal ini juga menjadi alasan kenapa Nouvo masih banyak diincar oleh kolektor barang lawas.

Tidak hanya itu, jika suku cadangnya tidak ada, maka komponen yang rusak tersebut dapat diganti dengan bagian Yamaha Mio.

Selain suku cadang pada komponen mesinnya, ternyata ban untuk Nouvo ini juga masih ditawarkan. Desainnya yang sudah modern membuat komponennya dapat digantikan dengan motor skutik yang ada saat ini.

Tips Membeli Motor Bekas

Untuk membeli motor bekas, yang perlu diperhatikan tidak hanya saja soal bodi dan hal-hal yang tampak saja. Sebagai motor lawas, tentu kinerja mesin juga amat penting untuk dipertimbangkan. Apalagi jika Anda membeli motor bekas tidak hanya untuk pajangan, tetapi juga dapat dikendarai.

Oleh karena itu, saat membeli motor ini Yamaha Nouvo bekas, pastikan untuk mengecek apakan mesin dan komponen keselamatan lainnya masih ada.