Suzuki Katana 150

Suzuki Katana 150, Legenda yang Lahir Kembali

Suzuki Katana 150 – Pabrikan otomotif Jepang juga tidak ingin tertinggal di tahun 2021 ini. Meskipun pandemi sedang terjadi di mana-mana, perusahaan ini tetap mengembangkan teknologi untuk kendaraan-kendaraannya. Salah satunya adalah dengan meluncurkan Suzuki Katana 150. Berbagai pembaruan akan banyak dilakukan pada produk terbarunya, terutama bagian terpentingnya, yaitu mesin.

Tentu penggemar motor sport Jepang tidak akan sabar untuk segera merasakan pengalaman berkendara dengan kendaraan yang sangar ini. Versi katana yang pernah dirilis memiliki kapasitas mesin yang besar hingga 1.000 cc, tetapi penerusnya ini merupakan versi mini. Tentu saja, harganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan pendahulunya tersebut.

Spesifikasi Suzuki Katana 150

Perusahaan global ini telah lama menghasilkan produk-produk yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, tidak hanya motor-motornya saja, tetapi juga mobil. Tidak heran bila versi terbarunya ini nantinya akan diproduksi di negara kita serta memiliki status global. Berikut spesifikasi detail dari Suzuki Katana 150 yang akan meramaikan komunitas motor sport nasional.

Permesinan

Mesin yang diusungnya memiliki kapasitas 150 cc kelas GSX, sistemnya 4-tak dan 1-piston DOHC. Katana 150 ini telah mengadopsi teknologi injeksi, di mana mesinnya menghasilkan tenaga sebesar 18,5 hp dan torsinya mencapai 14 Nm. Mesinnya juga dilengkapi dengan transmisi 6 kecepatan dengan menggunakan rantai yang menghubungkan roda belakangnya.

Viral :   Harga X Ride 125 Bekas dan Baru 2024 Beserta Kelebihan Kekurangannya

Mesin yang membekali Suzuki Katana 150 ini sendiri basisnya merupakan karya anak bangsa. Kapasitas yang disediakan dapat membuat motor balap ini semakin lincah dan gesit di jalanan. Pada bagian depannya akan dilengkapi dengan suspensi upside down (USD). Suspensi ini juga akan membuat kemampuan yang dikeluarkan lebih mantap.

Tampilan

Untuk versi terbaru dari Suzuki Katana 150 ini, kendaraan akan didesain dengan tema wedge unik dengan balutan yang tetap modern. Motor sport ini juga akan tetap terlihat gagah dan berani Selain itu, moge ini tetap mengangkat model naked bike karena masih memakai half fairing. Bagian rangka, knalpot, dan juga kaki-kakinya serta panel pada bodi mengikuti GSX-R150/S150.

Desainnya yang modern dan nyaman ini diperuntukkan untuk kelas pemula yang mulai mencoba motor balap. Motor legendaris yang pernah diproduksi di tahun 1980-an ini dilengkapi lampu utama yang berbentuk kotak segi enam yang unik. Penggemar yang telah mengalami masa kejayaannya dahulu akan terasa seperti bernostalgia pada saat Suzuki Katana 150 ini nantinya resmi dirilis di Indonesia.

Kekhasan motor balap ini adalah rangka depan yang lebih besar dan tinggi daripada joknya atau moge look, tetapi tetap terasa nyaman saat dikendarai mirip dengan Suzuki Katana 1.000 terdahulunya. Bagian joknya didesain dengan model tandem. Harga resminya hingga saat ini belum dirilis, tetapi telah banyak yang memprediksi bahwa satu unitnya akan dilepas di pasaran dengan harga lebih dari Rp30 jutaan.

Viral :   Fungsi Kiprok pada Motor dan Gejala Kerusakannya

Keamanan

Dari sisi keamanannya, Suzuki Katana 150 ini dilengkapi dengan sistem pengereman yang canggih, mengingat motor ini didesain untuk dikendarai dengan kecepatan tinggi. Teknologi yang digunakan untuk pengereman yaitu sistem Anti-lock Braking System (ABS) sehingga ketika motor dalam kecepatan penuh dan mengharuskan Anda melakukan pengereman mendadak, roda ban tidak akan mengalami penguncian.

Perusahaan asal Suzuki Katana 150 diciptakan hingga saat ini masih menilai kebutuhan pasaran akan motor sport di Indonesia masih rendah. Skuter matic hingga saat ini masih merajai pasar otomotif. Meskipun begitu, tentu saja masih ada yang tertarik dan membeli motor sport, meskipun tingkat penjualannya tidak sebagus dahulu di mana kaum lelaki masih banyak yang memilih moge.

Saat ini, Katana 150 ini masih dalam proses pengembangan dan penjajakan pasar, apakah benar-benar dilepas atau akan dipasarkan terlebih dahulu di Eropa, meskipun nantinya tetap akan diproduksi di Indonesia.